Tuesday, May 18, 2010

kerinduan itu...

Teman,
Kala diriku terjerat di penjara cinta
Kala hatiku dibaluti kesayuan rindu
Kala sepi berlabuh di dasar kalbu
Kala irama syahdu menemani diri mengisi waktu
Kala menanti kepastian sejuta persoalan
Kau hadir membelai luka
Bingkisan kata menari dihujung jemari
Seakan mengerti bisikan hati.

Teman,
Hari berganti hari
Masa berlalu memakan waktu
Kemesraan tersimpul rapi dilayari rindu
Menanti malam menjemput siang
Agar ikatan keikhlasan mengupas persahabatan.

Teman,
Bunga yang dimiliki orang
Ditaburi warna kekusaman
Begitulah jua..
Suramnya wajahku
Walau berseri disebalik topeng kedukaan
jiwa meruntun merayu ketenangan
Bertamu disudut kehidupan
Lipatan rahsia kau kailkan
Lalu terapung tanpa jawapan
Murni jiwamu yang menyentuh perasaan
Keikhlasanmu yang merawat kesedihan
Ingin menyemai nostalgia silam
Agar ikatan membuihkan kemesraan.

Teman,
Sepi, resah dan duka
Itulah rencah kekosongan hidupku
Tatkala bicaramu sirna di mataku
Senyum dan tawa
Menguntum tanda gembira
Tatkala rancak berbicara
Justeru diriku..
Menyingkap tirai bicara.

Teman,
Andainya puisi ini kau fahami
Andainya jeritan hatiku kau selami
Andainya impianku bisa kau penuhi
Kau tidak berlari mengejar mimpi
Menghitung hari menanti realiti.

Sunday, April 25, 2010


puisi sakit hati...


Lidahmu menyakitiku,
Kalimatnya memang pelan, tapi lukanya menganga dan dalam...
Lisanmu membelah hatiku,
Kemudian menyiramnya dengan air garam...

Aku tahu, aku salah...
Tapi sumpah, aku tak pernah sengaja
Aku sadar, yang kau ucap itu benar...
Namun jujur, aku mulai terkapar

Kudengar, hanya kudengar...
Rintihan hati tak ku hirau lagi
Menghindar, dari kecamuk batin yang memijar...
Mencoba menahan perih jiwa ini...

Kau benar, aku tersenyum...
Lirih, tak berani menatapmu lama...
Memang pantas kau berikan itu padaku
Karena kebenaran adalah mungkin milikmu, untuk saat itu...

Kau mulai diam, entah kasihan atau kehabisan kata-kata...
Kini aku yang mulai ingin bicara, tapi masih dalam hati
Terus berpikir menyelami rasa,
Seburuk itukah aku, pilu...

Ku tekuk wajahku, sendu...
Lampu-Lampu terang seolah mentertawakan mendung parasku
Aku tak ingin menangis, dan bukan saatnya menepis
Senyumku datar, namun terus ku buat tegar...

Terimakasih, atas segala keluhmu...
Sungguh, aku belajar banyak sesudahnya
Terimakasih, kudapati mutiara yang indah
Ku terima, walau ada sakit yang menyisa...

Banyak kebaikan darimu...
Bodoh-lah aku, jika hal kecil sejenak tadi melumatku...

Banyak yang bisa kucari dan kukagumi...
Walaupun puisi ini adalah gambaran sakit hati...

Kau maafkan, aku maafkan...
Kau benci, tapi itu tak akan ku ikuti...
Biar sakit hati ini, biarlah sakit hati ini...

Wednesday, April 7, 2010

Puisi Perjuangan


Apakah kau tahu maksud perjuangan?
Kau kata kau ingin berjuang ,
Untuk apa perjuangan ini?
Untuk siapa perjuangan ini?
Kau ingin berjuang,
Tapi tak sanggup hadapi ujian ,
Kau ingin berjuang,
Tapi tetap mahu bersenang,
Kau ingin berjuang ,
Tapi tak sanggup hadapi cabaran.
Kau ingin berjuang ,
Tapi masih mahu berbalah,
Kau ingin berjuang,
Tapi cinta pada pepecahan tanpa membina ukhwah.
Kau ingin berjihat,
Tapi masih terjerat,
Kau ingin mati syahid,
Tapi tak ikhlas dalam melaksana.
Perjuangan ! Perjuangan !
Sering kau laungan,
Tanpa seiring dengan niat,
Tanpa diiringi keihlasan
. Islam itu hebat!
Sering kau lontarkan,
Tapi kenapa dirimu kian merosot.
Adakah kau tahu apa itu perjuangan?
Jangan hanya tahu menutur tanpa memperhalusi,
Menutur tanpa mengotakan.
Perjuangan itu adalah kepedihan,
Kesengsaraan rintitan kebenaran,
Kerana kebenaran itu pahit walaupun ia benar,
Perjuangan itu pergorbanan,
Menolak kesenangan,
Mengamit penderitaan,
Perjuangan itu derita,
Menegakkan yang hak ,
menolak kebatilan.
Untuk apa perjuangan ,
kalau diri sendiri tak terbela,
Untuk apa perjuangan sedangkan dalam hati takut kesempitan,
Untuk apa perjuangan kalau masih kaku dalam mentaati ajaranNya,
Untuk apa perjuangan sedangkan ada maksud disebaliknya,
Untuk apa perjuangan andai diri dan jiwa masih dikotori dosa.
Untuk apa perjungan seandainya dunia yang kau hajati,
Ingatlah org yang jahat itu menggunakan dunia untuk dunia ,
Tapi orang yang paling jahat ,
Ialah orang yang menggunakan akhirat untuk dunia.

Wallhualam.

Monday, April 5, 2010

PENGHARGAAN

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabaraakaatuh,

"Nun, demi pena dan apa-apa yang mereka tulis"
[QS. Al-Qalam (68) : 1]

"Bacalah, dengan nama Tuhanmu Yang Menciptakan"
[QS. Al-'Alaq (96) : 1]

"Yang mengajari (manusia) dengan perantaraan pena."
[QS Al-`Alaq (96) : 4]

Alhamdulillah, akhirnya blog simple ana ini jadi juga walaupun baru (step by step dulu ya) moga2 nextdays will be more perfect (Amien). This blog is created as sarana dakwah 'n sillaturrahim for reader, blogger, webmaster, user, etc.

Tulisan2/artikel yg ana himpun dalam
blog ana diambil dari berbagai sumber baik dari buku2, blog2 maupun karangan ana sendiri pilihan dan sudah ana buat link2-nya. Mohon maaf ana telah mencuri ilmumu (jazakumullah), dan akan ana promosikan di blog ana mudah2an bermanfaat dan senantiasa mengalir pahala ilmunya (amin). Karena ana bukanlah seorang penulis tapi seorang pembaca yg ingin berusaha menjadi seorang pembaca budiman atau bahkan seorang penulis (insyaAllah).

Seperti kata seorang peneliti bahasa Pennebaker, Krashen bahwa menulis dapat membantu kita dalam memecahkan masalah yang menggayuti benak kita. Bahkan, lebih jauh, secara amat menarik-dengan merujuk ke pelbagai penelitian tentang kaitan menulis dengan membaca-Krashen membuktikan bahwa tulisan yang baik hanya dapat dilahirkan dari orang yang banyak membaca.

Dua hal penting yang dicatat Krashen dan menjadikan penelitiannya tersebut memberikan makna baru bagi aktivitas membaca dan menulis, adalah, pertama, “writing style does not come from writing, but from reading” (kekhasan atau kebisaan menulis tidak dibentuk oleh aktivitas menulis, melainkan oleh aktivitas membaca). Di tempat lain, dia bahkan menyatakan secara tegas bahwa “writing quantity is not related to writing quality” (banyaknya menulis tidak berkaitan dengan kebermutuan menulis). Kedua, “actual writing can help us solve problems and make us smarter” (menulis akan membantu memecahkan pelbagai masalah dan membuat seseorang bertambah pintar)


Thank-u 4 your attention 'n invitation dah baca blog ana. Kalau boleh comment agar penambah baikan dapat ana jalankan

syukron jazilan wa jazakallahu khairan kathira

Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabaraakaatuh.


-pemuda mujahid-

Berhentilah Sejenak Mujahid

Mujahid kulihat langkahmu menggoyah..
Apakah engkau lelah?
Dengan tegas engkau menggeleng
Kaupun mencoba berjalan lagi...
Kali ini jelas terlihat kakimu terseok
Padahal perjalanan masih panjang..

Kau lihat disana..
Jalan bebatu menanti
Atau terjalnya curam
Melambai tuk engkau turuni..
Sebelum kau paham makna hakikat sejati
sebuah perjuangan suci...

Mujahid...
Mulutmu seakan terkumat-kamit
seakan ingin bercerita ..
Tentang pedih hatimu, luka hari ini
Dan bahkan mungkin suka pula tawa...
Engkau ingin tempat berbagi rupanya..

Mujahid...
berhentilah sejenak..
beban langkahmu engkau bisa membaginya..
Separuh penggalan jiwamu ada padanya..
Segala resahmu dia penampungnya
Satu rasa dalam hatimu kuharap hanya karenaNya

Mujahid ..
Pertemuanmu dengannya bukanlah akhir
hanya sedetik bagian penggalan catatan perjalanan
Sebuah barisan langkah menujuNya
Karna itu bersamanya kan ada kekuatan
Karna itu bersamanya kan lebih bisa hayati
Arti sejenak berhenti itu bukan hanya tuk ini

Mujahid...
lekaslah bergegas...
Genggam erat tangannya,
padukan langkah...
satukan irama..
menapak jalanNya
Ingat mujahid !
Segeralah bergegas, usah terlena terlalu lama

Puisi cinta

kau,
memberikan separuh hidupmu,

Memberikan banyak
cinta untukku sepanjang hidupmu

Menjadi tempat
mengaduku

Kau memberikan
semangat untukku

Memberikan
waktumu untukku

Hanya Engkau
yang paling kucintai di dunia ini

hanya kau yang mempunyai waktu

untuk mencintaiku


Engkau yang menyerahkan

nyawamu untuk menyelamatkanku

Hanya ada uluran
tanganmu ketika aku menangis

Hanya ada
senyummu ketika aku bersedih

Hanya ada tawamu
ketika aku senang

hanya engkau yang ada dalam hatiku

seandainya aku bisa menghapus air matamu

Seandainya engkau tahu aku juga merasakan pedihnya hatimu

Aku merasakan jika engkau sedang sedih

Tapi pemuda ini tidak dapat berbuat seperti yang engkau lakukan padaku

seandainya
aku bisa menggantikan kesedihan engkau dengan tawaku

Seandainya aku
bisa memberikan nyawa ini walau hanya separuh dari nyawaku

Seandainya aku

bisa menjadi tempat mengadumu

Seperti aku yang
bisa mengadu padamu

Aku hanya ingin
menyapu air matamu,

Aku juga ingin
merasakan perit dan pedih yang engkau rasakan

engkau, sejuta
cintaku

Sejuta kasihku

Sejuta
perhatianku

sejuta

sahabatku

Ya Allah, angkatlah
beban ia….

Hanya Engkau yang
bisa

Karena hanya
Engkau tempat mengadunya….

aku
mencintaimu dengan sepenuh hati dan jiwaku

Hanya untukmu
seorang…

-Pemuda yang mujahid
yang telah beranjak menuju dewasa-


Wednesday, March 31, 2010

RaHsIa Di sEbAlIk UjIaN...


Bismillahirrahmanirrahim.. Sesungguhnya hidup kita ini memang tidak lari daripada masalah ataupun ujian. Namun ujian itu mempunyai pelbagai manfaat. Di antaranya ialah merasakan nikmat Allah. Marilah kita hayati kata-kata seorang ulama' yang saya petik daripada buku buku
Alibtila' tathhirun wa ni'matun min rabbil ardhi was sama'i (Hani Saad Ghunaim) terjemahan: Seni menikmati ujian dengan sedikit pengubahsuaian.

Sahabat-sahabat........

Kita tidak akan merasakan nikmatnya kemenangan kecuali jika kita pernah mengalami pahitnya kekalahan. Kita tidak dapat merasakan kenikmatan mata kecuali jika kedua mata kita pernah sakit. Kita tidak dapat merasakan nikmatnya kaki kecuali jika ia telah dipotong. Serta kita tidak dapat merasakan nikmatnya tangan kecuali jika telah lumpuh.

Maka gunakanlah nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada kita kepada kebaikan dan jangan gunakan untuk bermaksiat kepadaNya. Jenguklah orang-orang yang tertimpa ujian supaya kita boleh menghibur mereka, memberikan sokongan moral dan menyuruh mereka bersabar atau kita boleh belajar bersabar dengan mereka sebelum kita diuji, kita berdoa untuk kebaikan diri kita serta kita boleh bersyukur kepada Rabb kita yang telah memberikan keselamatan dari apa-apa yang diujikan kepada mereka.

Sebab, Rasulullah sallallahu'alaiaahiwasallam telah memberikan nasihat kepada kita, jika salah seorang dari kita melihat orang yang tertimpa ujian, hendaknya ia berdoa:

اَلْحَمْدُ الَّذِيْ عَاْفَاْنِيْ مِمَّاْ ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِيْ عَلـٰى كَثِيْر مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاً, لم يصبه ذلك البلاء

maksudnya:" Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan diriku dari apa-apa yang diujikan kepadamu dan yang telah melebihkan diriku dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang Dia ciptakan," nescaya ujian tersebut tidak akan menimpa dirinya. (Hassan, At-Tirmidzi (3432), Sahihul Jami' (6248)

Maka pada waktu ini dia telah melaksanakan rasa syukur terhadap nikmat tersebut.