Tuesday, May 18, 2010
Sunday, April 25, 2010
Wednesday, April 7, 2010
Puisi Perjuangan
Wallhualam.
Monday, April 5, 2010
PENGHARGAAN
[QS. Al-Qalam (68) : 1]
"Bacalah, dengan nama Tuhanmu Yang Menciptakan"
[QS. Al-'Alaq (96) : 1]
"Yang mengajari (manusia) dengan perantaraan pena."
[QS Al-`Alaq (96) : 4]
Tulisan2/artikel yg ana himpun dalam blog ana diambil dari berbagai sumber baik dari buku2, blog2 maupun karangan ana sendiri pilihan dan sudah ana buat link2-nya. Mohon maaf ana telah mencuri ilmumu (jazakumullah), dan akan ana promosikan di blog ana mudah2an bermanfaat dan senantiasa mengalir pahala ilmunya (amin). Karena ana bukanlah seorang penulis tapi seorang pembaca yg ingin berusaha menjadi seorang pembaca budiman atau bahkan seorang penulis (insyaAllah).
Seperti kata seorang peneliti bahasa Pennebaker, Krashen bahwa menulis dapat membantu kita dalam memecahkan masalah yang menggayuti benak kita. Bahkan, lebih jauh, secara amat menarik-dengan merujuk ke pelbagai penelitian tentang kaitan menulis dengan membaca-Krashen membuktikan bahwa tulisan yang baik hanya dapat dilahirkan dari orang yang banyak membaca.
Dua hal penting yang dicatat Krashen dan menjadikan penelitiannya tersebut memberikan makna baru bagi aktivitas membaca dan menulis, adalah, pertama, “writing style does not come from writing, but from reading” (kekhasan atau kebisaan menulis tidak dibentuk oleh aktivitas menulis, melainkan oleh aktivitas membaca). Di tempat lain, dia bahkan menyatakan secara tegas bahwa “writing quantity is not related to writing quality” (banyaknya menulis tidak berkaitan dengan kebermutuan menulis). Kedua, “actual writing can help us solve problems and make us smarter” (menulis akan membantu memecahkan pelbagai masalah dan membuat seseorang bertambah pintar)
Thank-u 4 your attention 'n invitation dah baca blog ana. Kalau boleh comment agar penambah baikan dapat ana jalankan
syukron jazilan wa jazakallahu khairan kathira
Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabaraakaatuh.
-pemuda mujahid-
Berhentilah Sejenak Mujahid
Puisi cinta
kau,
memberikan separuh hidupmu,
Memberikan banyak
cinta untukku sepanjang hidupmu
Menjadi tempat
mengaduku
Kau memberikan
semangat untukku
Memberikan
waktumu untukku
Hanya Engkau
yang paling kucintai di dunia ini
hanya kau yang mempunyai waktu
untuk mencintaiku
Engkau yang menyerahkan
nyawamu untuk menyelamatkanku
Hanya ada uluran
tanganmu ketika aku menangis
Hanya ada
senyummu ketika aku bersedih
Hanya ada tawamu
ketika aku senang
hanya engkau yang ada dalam hatiku
seandainya aku bisa menghapus air matamu
Seandainya engkau tahu aku juga merasakan pedihnya hatimu
Aku merasakan jika engkau sedang sedih
Tapi pemuda ini tidak dapat berbuat seperti yang engkau lakukan padaku
seandainya
aku bisa menggantikan kesedihan engkau dengan tawaku
Seandainya aku
bisa memberikan nyawa ini walau hanya separuh dari nyawaku
Seandainya aku
bisa menjadi tempat mengadumu
Seperti aku yang
bisa mengadu padamu
Aku hanya ingin
menyapu air matamu,
Aku juga ingin
merasakan perit dan pedih yang engkau rasakan
engkau, sejuta
cintaku
Sejuta kasihku
Sejuta
perhatianku
sejuta
sahabatku
Ya Allah, angkatlah
beban ia….
Hanya Engkau yang
bisa
Karena hanya
Engkau tempat mengadunya….
aku
mencintaimu dengan sepenuh hati dan jiwaku
Hanya untukmu
seorang…
-Pemuda yang mujahid
yang telah beranjak menuju dewasa-
Wednesday, March 31, 2010
Sahabat-sahabat........
Kita tidak akan merasakan nikmatnya kemenangan kecuali jika kita pernah mengalami pahitnya kekalahan. Kita tidak dapat merasakan kenikmatan mata kecuali jika kedua mata kita pernah sakit. Kita tidak dapat merasakan nikmatnya kaki kecuali jika ia telah dipotong. Serta kita tidak dapat merasakan nikmatnya tangan kecuali jika telah lumpuh.
Maka gunakanlah nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada kita kepada kebaikan dan jangan gunakan untuk bermaksiat kepadaNya. Jenguklah orang-orang yang tertimpa ujian supaya kita boleh menghibur mereka, memberikan sokongan moral dan menyuruh mereka bersabar atau kita boleh belajar bersabar dengan mereka sebelum kita diuji, kita berdoa untuk kebaikan diri kita serta kita boleh bersyukur kepada Rabb kita yang telah memberikan keselamatan dari apa-apa yang diujikan kepada mereka.
Sebab, Rasulullah sallallahu'alaiaahiwasallam telah memberikan nasihat kepada kita, jika salah seorang dari kita melihat orang yang tertimpa ujian, hendaknya ia berdoa:
اَلْحَمْدُ الَّذِيْ عَاْفَاْنِيْ مِمَّاْ ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِيْ عَلـٰى كَثِيْر مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاً, لم يصبه ذلك البلاء
Maka pada waktu ini dia telah melaksanakan rasa syukur terhadap nikmat tersebut.
Tuesday, March 30, 2010
RiNdU.....
RINTIHAN SYUHADA
Hilang damai sejati,
Karena ego yang tiada henti
Diantara mereka saling mencaci
Menghina, menyiksa sampai mati
Tumbuhkan jihad didalam hati
Untuk mengusir jahat kaum yahudi
Di jalan kulihat darah mengalir
Mayat-mayat terhimpit di bawah reruntuhan
Anak-anak berlari menangis hilangkan rasa sakit
Diantara mereka lapar, terluka tiada obat
Hilanglah harapan, masa depan dan jalan suram berliku.
Semua telah hancur lebur ditindas sebuah keangkuhan
Rumah, sekolah, mesjid semua hancur
Inilah rintih sang syuhada
yang selalu terbesit syahid di dalam hati dan jiwanya
Setiap waktu tengadahkan tangan
do’a baik, do’a jahat, dan do’a berkah
mereka ucapkan di setiap sholatnya
untuk mencapai kata merdeka
terbebas dari belenggu dan kezaliman
benar,
apa kata nenek moyang kita
orang-orang yahudi tidak akan pernah berhenti
mengganggu berbuat onar dan kehancuran di muka bumi
inilah rintih sang mujahid sejati
jalan panjang terbentang dan berliku
adakah harapan untuk tangis anak pelestina?
Itulah jalan Tuhan untuk menguji makhluknya
Sampai tiba waktunya………..
Hari kiamat…….yahudi akan hancur…
BuAtMu MuJaHiD
Sejenak kuberpikir tentang dirimu
PaTaH hAtI...
YANG KU KENALI DULU
RUPA HILANG SERI
MANAKAH MANISNYA
KAU TIDAK SEPERTI DULU
YANG KU KENALI DULU
MADAH TAK BERLAGU
MANAKAH GIRANGNYA
PATAH HATI
JANGAN TERDAMPAR SEPI
JANGAN TERSUNGKUR MATI
PATAH HATI
JANGAN LEBURKAN MIMPI
JANGAN MEMAKAN DIRI
BUKANKAH TUHAN CIPTAKAN MALAM
UNTUK BERADU MENANTI SIANG
BUKANKAH TUHAN TITISKAN HUJAN
MENANTI LIMPAH KEMARAU PANJANG
Sunday, March 28, 2010
MUJAHIDAH DI BUMI JIHAD
Yang tercipta dari tanah ..
Bilakah kan datang seorang insan menghampiriku tuk berjihad bersamaku..
Kelak ku akan pergi mendampinginya di bumi Jihad..
Aku selalu siap dengan semua syarat yang diajukannya..
cinta Allah, Rasul dan Jihad Fisabilillah
Aku rela berkelana mengembara dengannya lindungi Dienullah
Ikhlas menyebarkan dakwah ke penjuru bumi Allah
Tak mungkin ku pilih dirimu..
bila dunia lebih kau damba
Terlupa kampung halaman,
sanak saudara bahkan harta yang terpendam..
Hidup terasing apa adanya..
asalkan di akhirat bahagia…
Bila aku setuju dan kaupun tidak meragukanku…
Bulat tekadku untuk menemanimu…
Aku pemuda mujahid pilihan…
Yang mengalir di nadiku darah yang berjihad…
Bilakah kan datang menghampiriku seorang insan yang penuh ketawadhu`an…
Kelak bersamanya kuarungi bahtera lautan jihad…
Andai tak siap bisa kau pilih…
Agar kelak batin, jiwa dan ragamu tak terusik,
terbebani dengan segala kemanjaanku, kegundahanku,…
terlebih keluh kesahku…
Tak mungkin aku memilihmu…
bila yang fana lebih kau cinta…
Lupa akan kemilau dunia dan remangnya lampu kota…
lezatnya makanan dan lajunya makar durjana…
Sebab meninggalkan dakwah karena lebih mencintaimu…
Meniti jalan panjang di medan jihad…
Yang ada hanya darah dan airmata tertumpah…
serta debu yang beterbangan,
keringat luka dan kesyahidan pun terulang…
Jika masih ada ragu tertancap dihatimu…
Teguhkan azzamku tuk lupa akan dirimu…
Aku pemuda dari bumi Jihad…
Dengan sekeranjang semangat berangkat ke padang jihad…
Persiapkan bekal diri menanti pendamping hati, pelepas lelah serta kejenuhan…
tepiskan semua mimpi yang tak berarti…
Adakah yang siap mendamaikan Hati ??
Karena tak mungkin kulanjutkan perjalanan ini sendiri…
tanpa peneguh langkah kaki.. pendamping perjuangan…
Yang melepasku dengan selaksa do`a…
meraih syahid… tujuan utama…
Robbi… terdengar panggilanMu tuk meniti jalan ridhoMu…
Kuharapkan penolong dari hambaMu… menemani perjalanan ini…
MENYINGKAP ERTI JIHAD
Ramai yang mengertikan jihad itu sebagai berjuang. Sebenarnya jihad bukanlah bererti berjuang. Terpaksalah di sini saya bahaskan dari segi lafaz atau bahasanya. Erti jihad yang pada asal bukannya berjuang. Cumanya setelah dirumuskan intipatinya, barulah ia dikatakan berjuang.
Perkataan jihad itu sememangnya ia berasal daripada susunan huruf dalam kalimah bahasa Arab iaitu daripada perkataan jahada, yajhadu, juhdan atau jahdan ataupun jihaadan.. Maksud jahada ialah melakukan dengan bersungguh-sungguh menggunakan tenaga. Erti jihad dari segi bahasa pula ialah bersungguh-sungguh yang termampu mungkin mengumpulkan semua kekuatan tenaga sama ada dalam diri (melalui akal pemikiran, roh, jiwa malahan jasad dan fizikal) mahupun dimaksudkan bersungguh-sungguh di luar aspek diri atau jasad manusia (iaitu melalui duit ringgit, kekayaan, aset dan sebagainya). Itu erti jihad.
-artikel di atas ini agak kontroversi dari segi huraiannya
Saya bawa kepada kalian artikel yang lain dalam perbahasan mengenai jihad di bawah ini..
PENJELASAN MENGENAI JIHAD
Oleh: JAKIM
1. PENDAHULUAN
Perkataan Jihad adalah kalimah bahasa Arab yang telahpun diserap ke dalam bahasa Kebangsaan. Fonatik kalimah ini sangat ringkas dan mudah. Namun begitu masyarakat awam mempunyai persepsi dan pemahamannya yang tersendiri terhadap Jihad. Umumnya ramai yang memahami Jihad sebagai suatu aksi yang dikaitkan dengan perjuangan dengan menggunakan senjata dan secara fizikal semata-mata. Kalimah Jihad semata-mata hanya disinonimkan dengan beberapa aksi yang bersifat kekerasan dan begitu drastik, melibatkan senjata api dan berlaku pertumpahan darah atas dorongan untuk mendapatkan Syahid. Pastinya tidak ramai yang menyedari bahawa pegangan sesetengah mereka yang fanatik dan buta ilmu terhadap istilah jihad membawa kepada tercemarnya istilah suci jihad itu di mata orang Islam dan juga bukan Islam.
2. TAKRIF JIHAD
Dari sudut bahasa, Jihad berasal daripada kalimah “al-Juhd” ( ), yang bererti keberatan dan kesusahan. Dipandang dari sudut ini, maka Jihad bererti mencurahkan daya dan tenaga kekuatan dalam usaha mencapai suatu matlamat atau cita-cita mulia dan ideal, iaitu matlamat dan cita-cita Islam serta mendapat keampunan Allah, keredhaan dan rahmatNya. Dalam pengertian yang lain, Jihad adalah mencakupi suatu usaha bersungguh-sungguh untuk mencapai satu-satu tujuan yang diingini atau mempertahankan sesuatu yang tidak diingini dengan berbagai cara: alat, ilmu pengetahuan dan sebagainya.
Jihad menurut al-Quran adalah umum dan menyeluruh, iaitu merangkumi semua aspek daya dan tenaga kemampuan dan kekuatan seseorang Islam dalam menghadapi musuh-musuhnya demi untuk mencapai cita-cita yang digariskan oleh al-Quran. “Musuh-musuh” yang dimaksudkan di sini adalah meliputi musuh dalaman manusia iaitu Syaitan berupa manusia dan juga Jins yang kerap menggoda nafsu manusia dalam bentuk zahir ataupun batin.
Dalam al-Quran, penegasan mengenai kefarduan Jihad terdapat dalam berbagai ayat. Di antaranya menyentuh Jihad berbentuk suruhan bersungguh-sungguh melaksanakan ibadah (keupayaan melawan hawa nafsu), memperkaya ilmu, menggunakan al-Quran sebagai makanisma untuk menegakkan kebenaran, pengorbanan harta dan juga berbentuk pengorbanan jiwa.
3. JIHAD SEBENAR DALAM ISLAM
Berdasarkan nas-nas al-Quran terdapat dua pembahagian besar terhadap Jihad, Pertama; Jihad Agung ( ) iaitu Jihad ke atas nafsu serta menentang tipu daya syaitan. Kedua; Jihad Kecil ( ), iaitu meliputi bentuk-bentuk Jihad yang lain seperti Jihad dengan hati (berdoa), Jihad dengan lisan (nasihat dan tutur kata) atau kalam (penulisan), Jihad dengan ilmu dan pelajaran (memberi pengetahuan), Jihad dengan harta (infak dsb.) dan seterusnya Jihad dengan tubuh badan dan nyawa.
Jihad nafsu bermaksud jihad untuk membersihkan jiwa dan mensucikan hati dan sifat-sifatnya yang rendah dan keji untuk diisi dengan sifat-sifat yang mulia dan terpuji. Ringkasnya ia merupakan Jihad untuk mentaati Allah, tunduk kepada perintahNya sepanjang masa. Ia dianggap Jihad Agung kerana luas medan perjuangannya yang tidak terbatas dan terhad bagi menangkis musuh yang tidak dapat dilihat oleh pancaindera.
Sebagaimana yang dijelaskan di atas bahawa Jihad yang paling tinggi ialah Jihad melawan nafsu. Jihad melawan nafsu meliputi kesanggupan kita bersabar terhadap segala kesulitan dan cabaran-cabaran getir dalam menjalankan dakwah semata-mata kerana Allah S.W.T. Termasuk juga Jihad melawan nafsu adalah Jihad melawan syaitan. Menurut Ibn Al-Qaiyim, hal ini dapat dilakukan dengan dua cara, iaitu, Pertama: dengan cara menolak bisikan yang dilemparkan ke dalam hati, sama ada perasaan waswas, syak wasangka atau keraguan yang menggoyahkan keimanan. Kedua: dengan melawan bisikan syaitan di dalam hati yang sentiasa mengajak melakukan perbuatan maksiat dan mungkar. Untuk melawan kedua-duanya ini hendaklah iman diperkukuh dan sentiasa sabar dan menahan diri.
Dalam hubungan ini, Jihad Agung iaitu melawan dan menundukkan nafsu yang bersarang dalam hati lebih diutamakan daripada Jihad melawan musuh yang berbentuk luaran. Apabila gagal menundukkan nafsunya untuk berbakti kepada Allah S.W.T., tidak mungkin baginya berdaya memerangi musuh yang berada di luar, kerana ia masih terkongkong oleh nafsunya sendiri.
Al-Qhardawi menjelaskan bahawa pendidikan (tarbiyah) dan pembinaan insan adalah lebih utama dalam melaksanakan Jihad. Tarbiyah dan pembinaan yang dimaksudkan ialah pembangunan insan mukmin yang mampu dan sanggup membawa beban dan tugas dakwah, tidak bakhil harta dan jiwa serta teguh dalam menghadapi setiap dugaan dan cubaan yang dilaluinya, demi menegakkan kalimah Allah S.W.T. Ibnu al-Qaiyim menjelaskan bahawa termasuk Jihad melalui bidang ilmu ialah dalam aspek pembabitan kita dalam aspek-aspek perancangan, termasuk menyediakan perancangan berstrategik, pelaksanaan dan sebagainya.
4. JIHAD DENGAN SENJATA
Perinsip umum Islam adalah agama yang mementingkan kedamaian daripada peperangan. Islam menganjurkan semua manusia terutama pemeluk-pemeluknya supaya sentiasa menjaga keamanan dan berbaik-baik kepada semua bangsa dan penganut agama lain, kecuali kedudukan Islam terinaya atau terancam. Firman Allah S.W.T. dalam Surah al-Baqarah, ayat 190 yang bermaksud;
“Dan perangilah kerana (menegakkan dan mempertahankan) agama Allah akan orang-orang yang memerangi kamu, dan janganlah kamu menceroboh (dengan memulakan peperangan), kerana sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang menceroboh”.
Firmam Allah dalam Surah al-Haj, ayat 39-40, bermaksud;
“Diizinkan berperang bagi orang-orang (Islam) yang diperangi (oleh golongan penceroboh), kerana sesungguhnya Allah amat berkuasa untuk menolong mereka (mencapai kemenangan)”.
“Iaitu mereka yang diusir dari kampung halamannya dengan tidak berdasarkan sebarang alasan yang benar, (mereka diusir) semata-mata kerana berkata: Tuhan Kami adalah Allah”.
Berdasarkan nas-nas al-Quran di atas adalah jelas bahawa jihad dengan menggunakan senjata mestilah menepati syarat-syarat yang ketat dan bukti-bukti yang jelas seperti kita boleh menentang mereka yang memerangani atau menghalau kita dari tanah air kita yang dicintai.
5. KEFAHAMAN JIHAD DI MALAYSIA
Kebanyakan mereka yang terjebak dengan gerakan jihad di negara kita sama ada secara sedar atau tidak sedar telah dipesongkan pegangan mereka mengikut pengertian yang amat sempit dan menyeleweng dari segi ajaran Islam yang sebenar. Mereka yang terpengaruh itu sering kali terperangkap dengan gerak saraf secara halus oleh musuh-musuh Islam atau mereka yang menjadi kuda tunggangan musuh-musuh Islam dengan tujuan untuk menghuruharakan atau menggugat negara yang setabil, aman dan sejahtera.
Dari tinjauan yang telah dibuat melalui akhbar dan media massa didapati mereka yang terjebak dengan gerakan jihad militan ini adalah terdiri daripada mereka yang jahil mengenai pengertian sebenar tentang istilah ‘jihad’ atau mereka berpegang pengertian ini secara menyeleweng.
Kedapatan juga mereka yang terlibat dengan gerakan jihad ini terpengaruh dengan gerakan jihad yang berlaku di luar negara seperti di Palastine, Bosnia dan sebagainya. Mereka menganggap suasana di luar negara yang menindas dan membunuh orang-orang Islam di sana adalah sama keadaannya dengan Malaysia yang mendesak mereka atau menuntut mereka untuk berjihad. Tanggapan atau perbandingan mereka amat jauh terpesong dengan ajaran Islam yang menyuruh mereka berjihad kerana di Malaysia tidak ada suruhan membunuh orang-orang Islam yang lain dan pihak pemerintah senantiasa menggalakkan berjihad dalam ertikata yang lebih luas.
Satu lagi bukti pegangan salah oleh mereka yang terjebak dengan apa yang dinamakan gerkan jihad di Malaysia ialah kepercayaan dan pegangan mereka bahawa Malaysia bukan sebuah negara Islam. Kepercayaan yang mereka pegang ini hasil daripada didikan dan momokan yang begitu lama oleh pihak-pihak tertentu yang membentuk minda serta keimanan mereka bahawa gerakan perlu dibuat untuk menubuhkan sebuah negara Islam mengikut acuan dan impian mereka.
Kepercayaan dan pegangan mereka ternyata salah dari segi siasah dan keputusan-keputusan serta pengiktirafan dunia Islam yang meletakkan Malaysia adalah sebagai sebuah negara Islam. Pengiktirafan tersebut bukan sahaja terbatas oleh dunia Islam tetapi ia juga diiktiraf oleh ulamak-ulamak di negara ini yang tergolong daripada mereka yang tidak ada kepentingan tertentu yang mengisytiharkan bahawa Malaysia adalah sebagai sebuah negara Islam yang telah memenuhi syarat dan kriteria yang dikehendaki oleh para fuqaha’ (ahli-ahli fiqah) yang mu’tabar.
Dari itu gerakan jihad untuk menentang Kerajaan sekarang ini adalah tidak benar dan salah dari segi syarak serta kehendak-kehendak Islam. Ini adalah kerana pemerintah yang ada sekarang senantiasa berusaha dan telah terbukti memajukan Islam.
6. KESIMPULAN
Dari perbincangan di atas dapat disimpulkan bahawa beberapa jihad yang penting hendaklah diutamakan seperti jihad menentang hawa nafsu dan syaitan, jihad menuntut ilmu dan memerangi kejahilan, jihad membanteras kemiskinan, masalah gejala sosial dan sebagainya.
Gerakan jihad bersenjata bagi memerangi Kerajaan pada masa ini tidak menepati syarat dan tidak langsung mengikut kehendak-kehendak Islam.
Waktu yang aman dan sejahtera yang ada pada kita hendaklah diisi dan seterusnya memerlukan kita berjihad bagi membangunkan ummah, memerangi kemiskinan, kejahilan dan penyakit serta membanteras penyakit-penyakit sosial.
Kewajipan dan tanggungjawab juga terletak dibahu kita semua bagi menjaga kesejahteraan negara dari kekacauan dan huruhara serta mempertahankan kesucian agama kita dari mereka yang cuba untuk menyelewengkannya dari tuntutan yang sebenar.